Leadership dalam Keperawatan untuk
Menunjang Pelayanan Kesehatan yang Paripurna.
Makalah
Disususn Oleh:
Zulaikah :
SK 111 002 B
Ratnasari Utami : SK 111 004 B
M. Arofid :
SK 111 006 B
Heti Retnowulan : SK 111 008 B
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDAL
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
2011
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
Manajemen
merupakan suatu proses dalam menyelesaikan pekerjaan pada orang lain. Pada
dasarnya manajemen secara umum tidak jauh berbeda pada manajemen keperawatan
yang berfokus pada perilaku manusia. Untuk mencapai pelayanan keperawatan yang
prima dibutuhkan menejer yang yang terdidik dan keterampilan yang tinggi.
Manajemen
keperawatan adalah suatu proses dalam menyelesaikan pekerjaan melalui anggota
staff keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional.
Kepemimpinan
dalam keperawatan merupakan penerapan pengaruh dan bimbingan yang ditujukan
kepada semua staf keperawatan untuk menciptakan kepercayaan dan ketaatan
sehingga timbul kesediaan melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan
bersama secara efektif dan efisien.
Untuk dapat
melakukan hal tersebut di atas, baik atasan maupun bawahan perlu memahami
tentang pengelolaan kepemimpinan secara baik, yang pada akhirnya akan terbentuk
motivasi dan sikap kepemimpinan yang profesional.
- Tujuan Penulisan
Memeberikan
gambaran tentang leadership dalam kepemimpinan untuk menunjang pelayanan
kesehatan yang paripurna.
- Sistematika Penulisan
Penulisan makalah ini dibagi menjadi 3
(tiga) BAB yaitu:
BAB I pendahuluan yang terdiri atas
latar belakang masalah yang, tujuan masalah dan sistematika penulisan.
BAB II Berisi Tinjauan teori pengertian,
wewenang pemimpin,kriteria pemimpin, gaya kepemimpinan, penerapan kepemimpinan
dalam keperawatan
BAB III Berisi Tentang simpulan dan
saran
BAB II
TINJAUAN TEORI
- Pengertian
Kepemimpinan
adalah hubungan yang tercipta dari adanya pengaruh yang dimiliki seseorang
terhadap orang lain sehingga orang lain tersebut secara sukarela mau dan bersedia bekerja sama untuk mencapai
tujuan yang diinginkan ( Georgy R. Terry ).
Kepemimpinan adalah kemampuan memberikan inspirasi
kepada oranng lain untuk bekerja sama sebagai suatu kelompok, agar dapat
mencapai suatu tujuan umum
Di dalam keperawatan kepemimpinan merupakan penggunaan ketrampilan
seorang pemimpin (perawat) dalam mempengaruhi perawat-perawat lain yang berada
di bawah pengawasannya untuk pembagian tugas dan tanggung jawab dalam
memberikan pelayanan asuhan keperawatan sehingga tujuan keperawatan tercapai.
Setiap perawat mempunyai potensi yang berbeda dalam kepemimpinan, namun
ketrampilan ini dapat dipelajari sehingga selalu dapat diterapkan dan
ditingkatkan.
- Wewenang Pemimpin
Wewenang
kepemimpinan yaitu hak untuk bertindak atau mempengaruhi tingkah laku orang
yang dipimpinnya
Manajer
atau kepemimpinan adalah orang yang bertugas melakukan proses atau fungsi
manajemen. Berdasarkan hierarki tugasnya pimpinan dikelompokkan sebagai berikut
:
- Pimpinan tingkat pertama ( Lower Manager )
Adalah pimpinan yang langsung
berhubungan dengan para pekerja yang menjalankan mesin peralatan atau
memberikan pelayanan langsung pada konsumen. Pimpinan ini diutamakan memiliki
proporsi peranan technical skill yang terbesar dan konseptual skill yang
terkecil.
2. Pimpinan tingkat menengah (
Middle Manager )
Adalah pimpinan yang berada
satu tingkat di atas Lower Manager. Pimpinan ini menjadi saluran informasi dan
komunikasi timbal balik antara Lower Manager dan Top Manager , yakni pimpinan
puncak ( di atas Middle Manager )
sehingga pimpinan ini diutamakan memiliki kemampuan mengadakan hubungan antara
keduanya. Konseptual skill adalah ketramp[ilan dalam penyusunan konsep -
konsep, identifikasi, dan penggambaran hal - hal yang abstrak. Sedangkan
techmnical skill adalah ketrampilan dalam melakukan pekerjaan secara teknik. Hubungan antara manusia merupakan ketrampilan dalam melakukan
komunikasi dengan sesama manusia lain.
3.
Pimpinan
puncak ( Top Manager )
Pimpinan puncak adalah manajer yang menduduki kewenangan
organisasi tertinggi dan sebagai penanggung jawab utama pelaksanaan
administrasi. Pimpinan ini memiliki proporsi peranan konseptual skill yang
terbesar dan technical skill yang terkecil.
- Kriteria Pemimpin
Kriteria
menjadi seorang pemimpin salah satunya adalah seorang pemimpin harus mampu
untuk memimpin pegawai (perawat) untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan
yang paripurna dan harus mampu menjembatani antara tenaga kesehatan dengan
klien. Pemimpin yang berkualitas harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Mempunyai keinginan
untuk menerima tanggung jawab
2. Mempunyai kemampuan
untuk persepsi introspektif
3. Mempunyai kemampuan
untuk menentukan prioritas
4. Mempunyai kemampuan
untuk berkomunikasi
- Gaya Kepemimpinan
Gaya
kepemimpinan adalah pola tingkah laku yang dirancang untuk mengintegrasikan
tujuan organisasi dengan tujuan individu untuk mencapai suatu tujuan.
Ada empat macam gaya kepemimpinan yang
telah dikenal yaitu otokratis, demokratis, partisipatif dan laissez faire
(Gillies, 1996).
- Otokrasi
Gaya kepemimpinan otokratis adalah gaya
kepemimpinan yang menggunakan kekuatan jabatan dan kekuatan pribadi secara
otoriter, melakukan sendiri semua perencanaan tujuan dan pembuatan keputusan
dan memotivasi bawahan dengan cara paksaan, sanjungan, kesalahan dan
penghargaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
- Demokratis
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya seorang pemimpin yang menghargai
karakteristik dan kemampuan yang dimiliki oleh setiap anggota organisasi.
Pemimpin yang demokratis menggunakan kekuatan jabatan dan kekuatan pribadi
untuk menggali dan mengolah gagasan bawahan dan memotivasi mereka untuk
mencapai tujuan bersama.
- Partisipatif
Gaya kepemimpinan partisipatif adalah gabungan bersama antara gaya kepemimpinan
otoriter dan demokratis dengan cara mengajukan masalah dan mengusulkan tindakan
pemecahannya kemudian mengundang kritikan, usul dan saran bawahan. Dengan
mempertimbangkan masukan tersebut, pimpinan selanjutnya menetapkan keputusan
final tentang apa yang harus dilakukan bawahannya untuk memecahkan masalah yang
ada.
- laissez faire
Gaya kepemimpinan laisses faire dapat diartikan sebagai gaya “membiarkan” bawahan melakukan sendiri
apa yang ingin dilakukannya. Dalam hal ini, pemimpin melepaskan tanggung
jawabnya, meninggalkan bawahan tanpa arah, supervisi atau koordinasi sehingga
terpaksa mereka merencanakan, melakukan dan menilai pekerjaan yang menurut
mereka tepat.
Dalam keempat gaya kepemimpinan di atas memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.
Setiap gaya
kepemimpinan bisa efektif dalam situasi tertentu tetapi tidak efektif dalam
situasi lainya.
Faktor yang menetukan efektifitas gaya kepemimpinan secara
situasional meliputi: kesulitan atau kompleksitas tugas yang diberikan, waktu
yang tersedia untuk menyelesaikan tugas, ukuran unit organisasi, pola
komunikasi dalam organisasi, latar belakang pendidikan dan pengalaman pegawai,
kebutuhan pegawai dan kepribadian pemimpin (Gillies, 1996).
- Penerapan Kepemimpinan Dalam Keperawatan
Menurut
Kron (1981), ruang lingkup kegiatan kepemimpinan dalam keperawatan meliputi:
- Perencanaan dan pengorganisasian
- Membuat penugasan dan memberi pengarahan
- Pemberian bimbingan
- Mendorong kerjasama dan partisipatif
- Kegiatan koordinasi
- Evaluasi hasil kerja
Prinsip
pemberian pelayanana kesehatan yang optimal kepada klien adalah sebagai
berikut:
1. Pembagian kerja
Dalam pembagian tugas harus
diperhatikan hal-hal sebagai berikut: Pendidikan dan pengalaman kerja karyawan,
peran dan fungsi perawat di RS, Ruang lingkup tugas kabid keperawatan dan
kedudukan dalam organisasi, dan batas wewenang dan tanggung jawab.
2. Pendelegasian tugas
Pelimpahan
wewenang dan tanggung jawab kepada staf dalam batas-batas tertentu.
Pendelegasian tergantung pada sifat kegiatan, kemampuan staf tenaga kesehatan
dan hasil yang diharapkan.
3. Koordinasi
Adalah eselarasan
tindakan, usaha dan sikap dan penyesuaian antara tenaga diruangan keperawatan.
Manfaat dari koordinasi adalah menghindari perasaan lebih penting dari orang
lain, menumbuhkan rasa saling membantu antara tim tenaga kesehatan, menimbulkan
kesatuan tindakan antar sfaf.
4. Manajemen Waktu
Pengelolaan waktu
dalam memberikan pelayanan keperawatan yang optimal: amnalisa waktu yang
digunakan, memeriksa kembali porsi aktivitas, menentukan prioritas pekerjaan.
.
BAB III
PENUTUP
- Simpulan
kepemimpinan
merupakan penggunaan ketrampilan seorang pemimpin (perawat) dalam mempengaruhi
perawat-perawat lain yang berada di bawah pengawasannya untuk pembagian tugas
dan tanggung jawab dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan sehingga
tujuan keperawatan tercapai
Seorang
pemimpin keperawatan tidak akan berhasil melakukan fungsinya apabila tidak
memiliki kemampuan mengatur waktu, mengendalikan stress baik yang dialaminya
maupun orang lain (bawahan), dan juga mengatasi konflik yang terjadi baik
internal maupun eksternal, baik individual, maupun kelompok (managing time,
stress, and conflict). Kepemimpinan dalam keperawatan
memerlukan seseorang yang memiliki kriteria ini.
- Saran
Kriteria
menjadi seorang pemimpin salah satunya adalah seorang pemimpin harus mampu
untuk memimpin pegawai (perawat) untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan
yang paripurna. dan harus memperhatikan tentang pembagian kerja, pendelegasian
tugas, koordinasi,dan manajemen waktu.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Gillies, DA. 1996. Manajemen Keperawan, Suatu
Pendekatan Sistem. W.B
Saunders
Compani: Philadelphia
Suarli. S. 2009.Manajemen keperawatan dengan pendekatan praktis. Jakarta:
Erlangga
Harnawatiaj. 2008. Manajemen dalam keperawatan.(online).
(http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/05/12/manajemen-dalam-keperawatan/
diakses tanggal 21september 2011).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar