Konsep Motivasi
Makalah
Disusun Oleh:
Zulaikah :
SK 111 002 B
Ratnasari Utami : SK 111 004 B
M. Arofid :
SK 111 006 B
Heti Retnowulan : SK 111 008 B
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDAL
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
2011
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Perawat merupakan tenaga profesional yang
perannya tidak dapat dikesampingkan dari semua bentuk pelayanan rumah sakit. Peran ini disebabkan karena tugas perawat
mengharuskan kontak paling lama dengan pasien. Sekarang ini perawat di Indonesia
telah mengalami pergeseran persepsi yang sebelumnya sebagai tenaga vokasional
(vocational) berubah persepsi sebagai tenaga yang profesional (professional). Kinerja
seorang perawat dapat dilihat dari mutu asuhan keperawatan
Kinerja seorang perawat dapat
dilihat dari mutu asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien. Pada dasarnya
yang dijadikan acuan dalam menilai kualitas pelayanan keperawatan adalah dengan
menggunakan standar praktik keperawatan
Oleh karena itu untuk meningkatkan nutu
kinerja perwat diperlukan motivasi yang tinggi agar nantinya didapatkan kinerja
yang baik.
- Tujuan
Untuk
memberikan gambaran kepada pemakalah tentang kosep dari motivasi, tujuan
motivasi, sumber-sumber motivasi, teori motivasi, faktor-faktor yang
memepengaruhi motivasi, cara meningkatkan motivasi, dan hubungan motivasi
dengan kepuasan kerja.
- Sistematika Penulisan
Penulisan
makalah ini dibagi menjadi 3 (tiga) BAB yaitu:
BAB I
Pendahuluan yang terdiri atas latar belakang masalah yang, tujuan masalah dan
sistematika penulisan.
BAB II
Berisi Tinjauna Teori pengertian motivasi, tujuan motivasi, sumber-sumber
motivasi, teori motivasi, faktor-faktor yang memepengaruhi motivasi, cara
meningkatkan motivasi, dan hubungan motivasi dengan kepuasan kerja.
BAB III Berisi tentang simpulan dan saran
BAB II
TINJAUAN TEORI
- Pengertian
Istilah
Motivasi (motivasion) bersal dari bahasa latin, yakni movere yang berarti ” menggerakkkan” (to move).
Motivasi
adalah satu proses yang meghasilkan suatu intensitas, arah, dan ketekunan
individual dalam usaha untuk mencapai tujuan.
Motivasi
adalah kecenderungan yang timbul pada diri seseorang secara sadar maupun tidak
sadar melakukan tindakan dengan tujuan tertentu atau usaha-usaha yang
menyebabkan seseorang atau kelompok orang tergerak melakukan sesuatu karena
ingin mencapai tujuan yang di kehendaki (Poerwodarminto, 2006).
Motivasi
adalah konsep yang menggambarkan baik kondisi ekstrinsik yang merangsang
perilaku tertentu dan respon instrinsik yang menampakkan perilaku-perilaku
manusia (Swanburg, 2006)
Berdasarkan
beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah bagaimana menggerakkan orang
agar mau bekerja dengan semangat dan menunjukkan kemampuan yang dimiliki untuk
mencapai tujuan sesuai dengan peran fungsi untuk keberhasil suatu organisasi
dalam ini rumah sakit khususnya perawat sebagai pemberi jasa pelayanan
- Tujuan Motivasi
Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan
motivasi adalah untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul
keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh
hasil atau tujuan tertentu (Purwanto, 2008).
Disini akan disebutkan
tujuan-tujuan dari motivasi adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan moral
dan kepuasan pekerja
2. Meningkatkan
produkrivitas
3. Mempertahankan
kestabilan pekerja
4. Meningkatkan
kedisiplinan
5. Menciptakan suasana
dan hubungan kerja yang baik
6. Mempertinggi rasa
tanggung jawab terhadap tugas-tugasnya
- Sumber-sumber Motivasi
Sumber-sumber motivasi dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Motivasi instrinsik
Yaitu motivasi yang berasal dari
dalam diri individu itu sendiri. Termasuk motivasi intrinsik adalah perasaan
nyaman pada ibu nifas ketika dia berada di rumah bersalin.
2. Motivasi ekstrinsik
Yaitu motivasi yang datangnya dari
luar individu, misalnya saja dukungan verbal dan non verbal yang diberikan oleh
teman dekat atau keakraban sosial.
3. Motivasi terdesak
Yaitu motivasi yang muncul dalam
kondisi terjepit dan munculnya serentak serta menghentak dan cepat sekali
(Widayatun, 2008)
- Teori Motivasi
Teori motivasi merupakan proses sebab akibat bagaimana seseorang bekerja
serta hasil apa yang diperolehnya. Jika bekerja baik saat ini maka, hasilnya
akan diperoleh baik untuk hari esok. Jadi hasil yang tercermin dalam bagaimana
proses kegiatan yang dilakukan seseorang.
1.
Teori kebutuhan
Teori
motivasi sekarang banyak orang adalah teori kebutuhan. Teori ini beranggapan
bahwa tindakan yang dilakukan oleh manusia pada hakekatnya adalah kebutuhan
fisik maupun psikis. Oleh karena itu menurut teori ini apabila seseorang, ia
harus mengetahui terlebih dahulu apa kebutuhan-kebutuhan orang-orang yang
dimotivasinya.
Sebagai
pakar psikologi, Maslow mengemukakan adanya lima tingkatan kebutuhan pokok manusia.
Adapun kelima tingkatan kebutuhan pokok manusia yang dimaksud adalah :
a.
Kebutuhan
fisiologis
Kebutuhan
fisiologis memiliki prioritas tertinggi dalam Hirarki Maslow. Kebutuhan
fisiologis merupakan hal yang mutlak dipenuhi manusia untuk bertahan hidup.
Manusia memiliki lima
macam kebutuhan yaitu:
i.
Kebutuhan
oksigen dan pertukaran gas :Merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan
untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh mempertahankan hidup dan aktifitas
berbagai organ atau sel.
ii.
Kebutuhan
cairan dan elektrolit, kebutuhan makanan: Bagian dari kebutuhan dasar manusia
secara fisiologis yang memiliki proporsi besar dalam bagian tubuh hampir 90%
dari total berat badan tubuh.
iii.
Kebutuhan
eliminasi urine dan alvi: Merupakan bagian dari kebutuhan fisiologis dan
bertujuan untuk mengeluarkan bahan sisa
iv.
Kebutuhan
istirahat dan tidur, kebutuhan aktivitas: Untuk memulihkan status kesehatan dan
mempertahankan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari terpenuhi
v.
Kebutuhan
kesehatan temperatur tubuh dan kebutuhan seksual: Merupakan untuk memenuhi
kebutuhan biologis dan untuk memperbanyak keturunan (Hidayat, 2006).
b.
Kebutuhan
rasa aman dan perlindungan (Safely and Security)
adalah aman dari berbagai aspek baik
fisiologis maupun psikologis, kebutuhan meliputi :
i.
Kebutuhan perlindungan diri dari udara dingin,
panas, kecelakaan dan infeksi
ii.
Bebas dari
rasa takut dan kecemasan
iii. Bebas dari perasaan
terancam karena pengalaman yang baru dan asing.
c. Kebutuhan sosial,
yang meliputi antara lain :
i.
Memberi dan menerima kasih sayang
ii. Perasaan dimiliki dan
hubungan yang berarti dengan orang lain
iii. Kehangatan dan penuh
persahabatan
iv. Mendapat tempat atau
diakui dalam keluarga, kelompok serta lingkungan sosial.
d. Kebutuhan harga diri
i.
Perasaan tidak bergantung pada orang lain
ii. Kompeten
iii. Penghargaan terhadap
diri sendiri dan orang lain.
e. Kebutuhan akan aktualisasi diri (Self
Actualization)
Kebutuhan
seperti antara lain kebutuhan mempertinggi potensi – potensi dan ekspresi diri
meliputi:
i.
Dapat mengenal diri sendiri dengan baik (mengenal
dan memahami potensi diri)
ii. Belajar
memenuhi kebutuhan diri sendiri
iii. Tidak emosional
iv. Mempunyai
dedikasi yang tinggi, kreatif dan mempunyai kepercayaan diri yang tinggi dan
sebagainya (Mubarak, 2007).
2. Teori X dan Teori Y
Dikemukakan oleh Douglas McGregor,
dimana Teori X mengandaikan bahwa karyawan tidak menyukai kerja, malas, tidak
menyukai tanggung jawab, dan harus dipaksa agar berprestasi. Sementara Teori Y
mengandaikan bahwa karyawan menyukai kerja, kreatif, berusaha bertanggung
jawab, dan dapat menjalankan pengarahan diri. Teori Z Menekankan pada teori humanistik,
penganbilan keputusan bersama, Supervisi secara tidak langsung, motivasi lebih
pada human.
3. Teori Dua Faktor
Dikemukakan
oleh Frederick Herzberg, dimana ada faktor-faktor intrinsik yang berhubungan
dengan kepuasan kerja (prestasi, pengakuan kerja, tanggung jawab, kemajuan,
pertumbuhan) dan faktor-faktor ekstrinsik yang berhubungan dengan ketidakpuasan
kerja (kebijakan dan pimpinan perusahaan, penyeliaan, hubungan antarpribadi,
dan kondisi kerja). Disebutkan bahwa ada faktor hygiene seperti kebijakan dan
administrasi perusahaan, penyeliaan, dan gaji yang, bila memadai dalam pekerjaan,
menentramkan pekerja. Bila tidak memadai, maka
orang-orang akan tidak terpuaskan.
- Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi
1. Faktor fisik
Motivasi yang ada didalam diri
individu yang mendorong untuk bertindak dalam rangka memenuhi kebutuhan fisik
seperti kebutuhan jasmani, raga, materi, benda atau berkaitan dengan alam.
Faktor fisik merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi lingkungan dan
kondisi seseorang, meliputi : kondisi fisik lingkungan, keadaan atau kondisi
kesehatan, umur dan sebagainya.
2. Faktor Herediter
Motivasi
yang didukung oleh lingkungan berdasarkan kematangan atau usia seseorang.
3. Faktor Intristik
seseorang
Motivasi
yang berasal dari dalam dirinya sendiri biasanya timbul dari perilaku yang
dapat memenuhi kebutuhan sehingga puas dengan apa yang sudah dilakukan.
4. Fasilitas (sarana dan
prasarana)
Motivasi
yang timbul karena adanya kenyamanan dan segala yang memudahkan dengan
tersedianya sarana-sarana yang dibutuhkan untuk hal yang diinginkan.
5. Situasi dan kondisi
Motivasi yang timbul berdasarkan
keadaan yang terjadi sehingga mendorong memaksa seseorang untuk melakukan
sesuatu.
6. Program dan Aktifitas
Motivasi yang timbul atas dorongan
dalam diri seseorang atau pihak lain yang didasari dengan adanya kegiatan
(program) rutin dengan tujuan tertentu.
7. Audio fisual (media)
Motivasi yang timbul dengan adanya
informasi yang di dapat dari perantara sehingga mendorong atau menggugah hati
seseorang untuk melakukan sesuatu.
8. Umur
Semakin cukup umur, tingkat
kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang berfikir logis dan bekerja
sehingga motivasi seseorang kuat dalam melakukan sesuatu hal (Rusmi, 2008).
- Cara Meningkatkan Motivasi
1. Memotivasi dengan
kekerasan (motivating by force,yaitu cara memotivasi dengan ancaman hukuman
atau kekerasan dasar yang dimotivasi dapat melakukan apa yang harus dilakukan.
2. Memotivasi dengan
bujukan (motivating by enticement,yaitu cara memotivasi dengan bujukan atau
memberi hadiah agar melakukan sesuatu harapan yang memberikan motivasi.
3. Memotivasi dengan
identifikasi (motivating by identification on egoinvoiremen), yaitu cara
memotivasi dengan menanamkan kesadaran. (Sunaryo, 2006).
- Hubungan Motivasi Dengan Kepuasan Kerja
Motivasi merupakan dampak langsung dari kepuasan
kerja. Menurut Herzberg faktor-faktor terpisah dan khusus yang berkaiyan dengan
kepuasan kerja atau ketidakpuasan kerja. Kepuasan kerja sering dihubungkan dengan prestasi, rokognisi, karakteristik
pkerjaan, tanggung jawab dan pengembangan.
Faktor-faktor tersebut berhubungan dengan
hasil yang berkaitan dengan isi tugas yang dilaksanakan, yang dinamakan sebagai
faktor motivator.
Faktor motivator meliputi prestasi
tanggung jawab, dan pengembangan perawat ini muncul dari diri individu yang
berhubungan dengan isi tugas yang
dilaksanakan.
Prestasi:
meliputi kebutuhan kenaikan jabatan, pengaruh jabatan terhadap semanggat kerja,
dukungan untuk pebcapaian prestasi, volume pekerjaan dan standar prestasi yang
jelas.
Tanggung
jawab merupakan faktor terpenting dalam pengaruh kepuasan kerja karena tanggung
jawab karena perawat dituntuk untuk bekerja sesuai dengan kemampuannya dan
kebutuhannya.
Pengembangan
diri meliputi kesempatan mengikuti diklat, kesempatan kenaikan jabatan,
kebijakan promosi jabatan, dan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan.
BAB III
PENUTUP
- Simpulan
Motivasi
adalah konsep yang menggambarkan baik kondisi ekstrinsik yang merangsang
perilaku tertentu dan respon instrinsik yang menampakkan perilaku-perilaku
manusia (Swanburg, 2006)
Tujuan motivasi adalah untuk
menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya
untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau tujuan tertentu
Sumber-sumber
motivasi ada tiga yaitu Motivasi instrinsik, Motivasi ekstrinsik, motivasi
terdesak
Teori terbagi menjadi 3 teri kebutuhan, teori X,Y
dan Z, Teori dua faktor.
- Saran
Motivasi
kerja perawat dapat dipertahankan melalui penghargaan kepada staff baik berupa
insentif, status kerja, keamanan kerja, dan kondisi kerja yang baik. Peningkatan
mutu pelayanan kesehatan dapat dilakukan melalui kualitas pengawasan terhadap
kinerja perawat.
DAFTAR PUSTAKA
Asnawi. 2007. Teori
Motivasi. Jakarta: Rineka Cipta
Gillies, DA. 1996. Manajemen
Keperawan, Suatu Pendekatan Sistem. W.B Saunders
Compani: Philadelphia
Steppen R. 2001. Perilaku Organisasi (online).
Suarli. S. 2009.Manajemen keperawatan dengan
pendekatan praktis. Jakarta:
Erlangga
Sunaryo. 2006. Psikologi untuk Kesehatan. Jakarta
: EGC
apoh saja maksud dari teori X dan Y, mengapa hanya contoh saja yang ditulis, sedangkan penjelasannya atau arti dari teori X dan Y itu sendiri tidak dijabarkan.
BalasHapuslaila fitriyah ambarwati, kel 1